NMAA sebagai asosiasi modifikasi pertama dan terbesar di Tanah Air, selalu konsisten mendorong member-member-nya untuk berkarya dengan kualitas tinggi. Sebab, untuk menaikkan kelas industri modifikasi Tanah Air tak cukup hanya mengandalkan perkumpulan semata, harus ada karya yang meng-influence khalayak. Karena itulah beberap member didorong untuk berpameran di Indonesia Modification Expo (IMX) sejak tahun lalu.
Nah, beberapa karya modifikasi tersebut nyatanya mendapat apresiasi tinggi dari dalam dan luar negeri. Sehingga membawa aura positif pada industri modifikasi dan aftermarket Indonesia. Berikut ini adalah beberapa member NMAA yang sukses berpameran di IMX 2018, dan berhasil membawa dampak positif industri modifikadi dan aftermarket Tanah Air.
KARMA Body Kit
KARMA’ Body Kit merupakan produk karya asli Indonesia. KARMA Body Kit merupakan karya Kiki Anugraha yang bekerjasama dengan Monaco Auto Design dari Amerika Serikat. Saat ini KARMA Body Kit sukses dijual hingga mancanegara setelah dirilis secara eksklusif pada IMX 2018 lalu.
KARMA Body Kit memiliki berbagai keunggulan dengan spesifikasi lengkap. Body kit ini dijual per-set yang terdiri dari splitter, bumper, side skirt, fender, over fender serta ducktail. Gaya modifikasi body kit ke arah aliran stance yang ditunjukkan dengan lekukan yang menjadi ciri khasnya.
Meski tahun lalu KARMA Body Kit baru dilansir untuk Toyota 86 dan Subaru BRZ, tahun ini ada beberapa mobil lagi yang sudah direncanakan dibuat body kit set-nya. Pada IMX 2019 nanti akan kembali dirilis produk baru KARMA Body Kit dan untuk mobil apa saja.
Nama KARMA diambil karena Kiki Anugraha menganggap dirinya terlalu sering bermain modifikasi mobil, sehingga menciptakan body kit yang ia sebut sebagai “balasan” atau karma untuk dirinya. Lebih jauh, nama KARMA juga dihubungkan dengan gabungan nama sang pendiri dan partner-nya.
Tak hanya performanya yang dapat disandingkan dengan produk buatan luar negeri. Harga KARMA Body Kit juga mampu bersaing karena relatif lebih murah dari produk sejenis buatan luar, seperti Rocket Bunny atau Liberty Walk.
Gearhead Monkey Garage
Gearhead Monkey Garage yang digawangi Iman Kusumo mampu membius para pecinta modifikasi dengan karya mobil Hot Rod dan klasiknya. Misalnya Ford 1932 yang disulap sehingga menampilkan perubahan dahsyat.
Meski body mobil sudah dimodifikasi sedemikian rupa, namun tetap tidak akan meninggalkan bentuk aslinya. Pembuatan bodi mobil dibuat dari fiber sehingga menjadi lebih ringan dan presisi. Selain itu, body fiber dapat mengurangi bobot mobil, biaya lebih terjangkau, waktu pengerjaan lebih cepat dan proses kustomisasi yang cepat.
Untuk mobil klasik itu ia juga membuat sasis dengan akurasi yang tinggi dan pemilihan materialnya yang sangat berkualitas. Menurut Iman, tingkat akurasi ini harus diperhitungkan dengan sangat baik karena dapat mempengaruhi keseimbangan akibat torsi mesin, tekanan gravitasi, serta tenaga. Maklum saja, rata-rata Iman memasangkan mesin Muscle Car berkapasitas besar untuk mobil buatannya.
Innova Bermesin 2JZ Dimas Arki
Mobil Kijang Innova buatan Toyota lekat kaitannya sebagai mobil keluarga yang ramah lingkungan dan nyaman. Namun di tangan member NMAA Dimas Arki, ia mengganti mesin bawaan dengan 2JZ-GTE milik Toyota Supra yang begitu melegenda.
Awal munculnya ide ini karena Inova memiliki dimensi yang cukup luas dan konfigurasinya menghadap ke depan. Tenaga yang dikeluarkan setelah mengalami migrasi ke Innova sebanyak 227 dk pada putaran 5.800 rpm, dan torsi sebesar 283 Nm pada putaran 3.800 rpm.
Selain mesin, ubahan lain yang menunjang kerja mesin juga diganti. Seperti misalnya penggunaan turbo HKS, ECU dari Haltech, intercooler ETS, dan radiator Koyorad sehingga performa mesin dapat maksimal. Kehadiran Innova 2JZ ini sontak membuat geger dunia modifikasi Indonesia. Sebuah ubahan yang tak pernah dilakukan sebelumnya, namun sukses dieksekusi dan jadi bahan pembicaraan dimana-mana.